Terima Kasih.
Anda memberikan
luka lalu pergi berbahagia dengan orang lain. Seakan luka itu tidak pernah ada.
Tidak ada tangis,
tidak ada rasa salah, risau dan peduli
Seseorang di sini
meilhatmu, melihatnya, melihat kalian berdua.
Senyum itu. Senyum
kalian, sedikit menggores hati ini. Tidakkah anda tahu, di sini seseorang itu
dengan hati dan keluarganya terluka oleh anda.
Hati orang tua mana
yang tidak sakit ketika mereka mengetahui/melihat anak perempuannya
ditinggalkan begitu saja. Tanpa alasan, tanpa kata.
Mana janji yang
pernah anda buat?
Mana janji yang
pernah ada saat itu?
Janji yang tidak
sengaja terukir bersamaan ketika anda datang ke rumahnya, menyapa dan tersenyum
kepada kedua orang tuanya. Janji yang tidak sengaja terpatri dengan waktu yang
terus bergulir seiring anda sering menemui keluarganya.
Janji itu.
Janji itu pergi,
ataukah diingkari?
Waktu terus
berjalan setelah anda pergi, bahkan seiring anda menjauh dari hidup saya.
Waktu terus
berputar seiring keringnya air mata ini, air mata beliau dan rasa hancur yang
anda ciptakan diteluk hati beliau.
Tapi sekarang,
senyum itu ada.
Senyum bahagia itu
ada. Terpatri indah di wajah mereka walau masih dalam balutan kecewa. Tawa
renyah yang mereka ciptakan hampir dengan setengah paksaan, tapi itu sudah
cukup membuat saya lega. Bahagia rasanya walau hanya senyum kecil bahagia yang
ada. Setidaknya luka yang anda berikan saat itu, sekarang sudah mulai memudar
dan sirna.
Terima kasih telah
memberikan luka, lalu pergi berbahagia dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar